Teknik Kedokteran
Dokter. Iya, itu adalah cita-cita saya sejak kecil. Mungkin lebih tepat jika saya bilang cita-cita yang diharapkan ayah saya. Sejak SD saya sudah didoktrin untuk menjadi seorang ahli bedah. Hal ini juga didasari dengan pekerjaan ayah saya yang memang seorang yang bekerja di bidang kesehatan. Ibu sayapun mendukung ayah saya. Otak saya yang masih kecil itu mau menuruti keinginan orang tua saya. Menginjak bangku SMA, saya sadar saya bukanlah siswa yang pintar. Saya benci menghafal paragraf-paragraf yang panjang di buku biologi saya. Saya lebih suka memecahkan masalah menggunakan rumus dan logika. Ya, saya suka matematika dan fisika. Tentu 2 hal ini bukan merupakan hal yang pokok di dunia kedokteran. Cita-cita saya menjadi dokter terhapus seiring dengan kelulusan SMA. Ayah saya tetap bersikeras menyuruh saya untuk mengambil jurusan kedokteran di SNMPTN maupun SBMPTN. Dengan berat hati, saya mengikuti kemauan ayah saya karena saya tidak mau dikutuk menjadi batu. Dan sesuai ekspekta...